tugas makalah dampak gelobalisasi dalam bidang sosial dan budaya
tugas makalah dampak gelobalisasi dalam bidang sosial dan budaya
mutiara ilimu
Belajar adalah sikap berani menantang segala ketidak mungkinan bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan, belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh sesorang yang bukan penakut. ( Anwar Fuadi )
BAB 1
A.
Latar
Belakang
Globalisasi
adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain. Dalam
hal itu merupakan bagian dari proses manusia global yang bergerak terus.Kehadiran
teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat perkembangan proses
globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab,
dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. globalisasi
begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi
sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara keseluruan. .
Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian
akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar
negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan
internasional, Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, bukan
hanya barang dan jasa yang masuk. tetapi juga teknologi, pendidikan, social dan
budaya.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke
Indonesia semakin berkembang dengan pesat. Kebudayaan orang-orang barat
tersebut sifatnya negatif dan cenderung merusak dan telah mengadi suatu
kebiasaan yang membudaya, Tetapi tidak semua kebudayaan asing yang masuk ke
indonesia bersifat negatif, karena ada juga sisi positif dari masuknya budaya
asing tersebut. Semua dampak positif dan negatif tersebut akan saya uraikan
dalam pembahasan.
Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu
pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan
dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan
koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami kesadaran dunia dapat
di jelaskan dengan lebih baik secara social dan budaya.
B. Identifikasi Masalah
Dalam perkembangannya
globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya:
·
Hilangnya
budaya asli suatu daerah atau suatu Negara
·
Terjadinya
erosi nilai-nilai budaya,
·
Menurunnya
rasa nasionalisme dan patriotisme
·
Hilangnya
sifat kekeluargaan dan gotong royong
·
Kehilangan
kepercayaan diri
·
Gaya
hidup kebarat-baratan
C. Rumusan Masalah
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai
masalah di bidang social dan budaya, salah satunya adalah terjadinya penurunan
rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, hilang
nya nilai-nilai budaya, masuk nya budaya asing yang cenderung
merusak dan telah mengadi suatu kebiasaan yang membudaya.
D. Tujuan makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
Kusus
ü Mengetahui pengaruh globalisasi
terhadap nilai-nilai kebudayaan daerah
ü Untuk meningkatkan kesadaran remaja
untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan
jati diri bangsa
Umum
ü Dapat
menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia dengan benar dan
sebaik-baiknya.
ü Dapat
mempertahankan budaya Indonesia dari pengaruh budaya bangsa lain.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah
yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan
antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan,
investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di
mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara
Dalam banyak hal, globalisasi
mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan meningkatnya
interaksi antar negara, terutama dalam transaksi-transaksi bisnis internasional
berupa ekspor dan dunia pendidikasn sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian
pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya
peran negara atau batas-batas negara.
Menurut asal katanya, kata
“globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad
Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda
atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi
oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi
kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses
sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di
dunia makin terikat satu sama lain.
Theodore Levitte merupakan orang
yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985. Theodore
Levitte melihat bahwa ada beberapa definisi
yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
1.
Internasionalisasi:
Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal
ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun
menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2.
Liberalisasi:
Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
3.
Universalisasi:
Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun
imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi
pengalaman seluruh dunia.
4.
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari
universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat
sehingga mengglobal.
5.
Hubungan
transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat
definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih
mempertahankan status ontologinya.Pada pengertian yang kelima, dunia global
memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
B. Dampak Globalisasi
Adanya globalisasi mampu membuat
dunia tampak sempit, dahulu apabila kita akan menonton siaran sepak bola kita
harus ke negara yang mengadakan pertandingan. Tapi sekarang kita tidak perlu
kemana-mana, kita cukup melihat di televisi. Ketika akan menghubungi seseorang
kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi sekarang dengan adanya pesawat
telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup berbicara melalui telepon saja.
Adanya globalisasi membawa manfaat bagi umat manusia tetapi ada juga dampak
buruknya dan globalisasi sendiri mempunyai ciri diantara lain:
1. keluar masuk
nya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia
di seluruh dunia.
2. Perubahan dalam
ruang lingkup dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam,
televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya,
3. Pasar dan
produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
4. Peningkatan
interaksi secara cepast melalui perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). S aat ini, kita
dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal
yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur,
dan makanan.
5. Meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional,
inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa perubahan ini
telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa
dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa
sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah
tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan
hal baru. perubahan dan ketidakpastian,
serta kenyataan yang mungkin terjadi.
1.1 Dampak Globalisasi di Bidang Sosial dan Budaya
Semakin bertambah globalnya berbagai
nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian
barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam
bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.Dampak positif globalisasi di bidang sosial
adalah para generasi muda mampu mendapatkan sarana-sarana yang memungkinkan
mereka memperoleh informasi dan berhubungan dengan lebih efisien. dengan
jangkauan yang lebih luas. Adapun dampak negatifnya adalah bahwa generasi muda
yang tidak siap akan adanya informasi dengan sumber daya yang rendah hanya akan
meniru hal-hal yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk kekerasan, tawuran,
melukis di tembok-tembok, dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas yang canggih
membuat seseorang mudah untuk berhubungan dengan orang lain sehingga rasa
kebersamaan banyak berkurang secara langsung.
1.2 Dampak globalisasi dalam bidang
sosial budaya di Indonesia
Dapat bertukar gagasan/pikiran dengan dunia luar.
Ø Dapat mempromosikan budaya Indonesia di kancah dunia,
sehingga budaya Indonesia akan terkenal.
Ø Dapat menarik para wisatawan baik lokal maupun internasional
dengan keindahan dan keunikan budaya Indonesia.
Ø Berkembangnya pola sosial seperti pola kerja masyarakat
Indonesia.
Ø Berkembang prinsip multiculturism, sehingga memungkinkan
rasa keterbukaan terhadap budaya baru.
Ø Berkembangnya masyarakat sosialita, yang senantiasa
memperhatikan perkembangan mode Internasional seperti busana, film, dan
lain-lain.
Ø Maraknya event atau kegiatan berskala nasional bahkan
internasional yang digelar Indonesia.
Dampak
negatif globalisasi dalam bidang budaya di Indonesia antara lain:
Ø
Munculnya budaya baru yang tidak
sesuai dengan kebudayaan Indonesia dengan mudah diterima masyarakat tampa
filterisasi yang berujung pada lunturnya budaya asli Indonesia.
Ø
Berkembangnya pola masyarakat
individualisme. Sehingga tradisi tradisi seperti gotong royong mulai hilang.
Ø
Semakin banyaknya imigrasi dari luar
negeri yang menetap di Indonesia dengan perilaku sosial budaya yang bertolak
belakang dengan Indonesia.
Ø
Terpengaruhnya masyarakat khususnya
para remaja oleh budaya manca yang cenderung bebas mengakibatkan kemerosotan
moral bagi generasi penerus Indonesia.
Ø
Akibat munculnya kaum sosialita
berkembang pola hidup konsumtif.
Ø
Merebaknya
gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang.
Ø Menjamurnya produksi film dan musik
dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.
1.3 Konsep dalam gelobalisasi budaya
Konsep Perubahan budaya adalah
perubahan yang terjadi pada unsur-unsur kebudayaan karena unsur-unsur
kebudayaan itu sudah tidak cocok lagi bagi kehidupan masyarakat. Perubahan
kebudayaan terjadi karena adanya perubahan pola berpikir masyarakat yang
menjadi pendukung kebudayaan.Perubahan kebudayaan dapat diartikan sebagai adanya
ketidak sesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi
keadaan yang tidak serasi fungsinya dalam kehidupan sosial.Perubahan kebudayaan
ini jauh lebih luas daripada perubahan social karena perubahan budaya
menyangkut banyak aspek, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,
berorganisasi bahkan juga filsafat.
Dalam
pranata Wikipedia, didapatkan arti dari pada budaya sebagai berikut: ” budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan dengan hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia”. Sedangkan para ahli mengemukakan
pendapatnya masing-masing mengenai budaya. Menurut Edwar B. Taylor: ”
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang didalamnya mengandung
kepercayaan,kesenian ,moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan- kemampuan
lain yang didapat seorang sebagai anggota masyarakat ”. Sementara itu Selo
Soemardjan dan Seelaiman Soemardi , menurut mereka ” kebudayaan adalah sarana
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat”. Dalam definisi globalisasi menurut
beberapa ahli, salah satunya adalah Jan Aart Scholte mengatakan globalisasi
adalah: ”serangkaian proses dimana relasi sosial menjadi relatif terlepas dari
wilayah geografis”. Sementara bila mana menilik definisi budaya diatas, maka
bisa diartikan bahwa globalisasi budaya adalah : ”serangkaian proses dimana
relasi akal dan budi manusia relatif terlepas dari wilayah geografis”.
Hal ini memunculkan jalinan situasi yang integratif
antara akal dan budi manusia disuatu belahan bumi yang satu dengan yang
lainnya. Sementara itu dalam pandangan hiperglobalis mereka berpendapat tentang
definisi globalisasi budaya adalah: “homogenization of the wold under the
uauspices of American popular culture or Western consumerism in general “. Ini
berarti bahwa globalisasi budaya adalah proses homogenisasi dunia dibawah
bantuan budaya popular Amerika atau paham komsumsi budaya barat pada umumnya.
Definisi hiperglobalis tersebut, jika bisa disamakan
dengan keanekaragaman
istilah globalisasi pada umumnya, yang salah satunya adalah Westernisasi.
Dimana ada penyebaran budaya barat terutama kebudayaan Amerika. Namu, jika
dilihat lebih lanjut, definisi dari hiperglobalis tidak bisa terlepas dari pada
sifat-sifat yang cenderumg mengandung pikiran ekonomi,berorientasi ekonomi.
Hal itu jelas dapat dilihat dan dinilai dari penekanan
paham konsumsi masyarakat terhadap budaya Barat pada umumnya. Jadi bisa juga
diartikan bahwa, budaya barat adalah budaya yang diperjualbelikan, sementara
masyarakat dunia pada umumnya adalah konsumen yang menikmati. Sehingga munculah
kondisi dimana istilah Westernisasi digunaklan sebagai simbolis terhadap sifat
konsumerisme tersebut. Baik itu konsumsi terhadap bentuk pemerintahan atau
sistim politik, mekanisme pasar atau paham ekonomi.
1.4 pengaruh gelobalisasi terhadap budaya
bangas
a.
Pengaruh gelobalisasi terhadap bangsa
indonesia
Unsur-unsur kebudayaan yang
dipengaruhi oleh globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya
maupun perilaku suatu masyarakat. Unsur-unsur kebudayaan tersebut antara lain
sistem religi umat manusia, organisasi masyarakat, pengetahuan, bahasa,
kesenian, mata pencaharian, dan teknologi.
Contoh yang lain dari pengaruh globalisasi yaitu hilangnya budaya
asli suatu daerah atau suatu negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya,
menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme,hilangnya sifat kekeluargaan dan
gotong royong,kehilangan kepercayaan diri, dan gaya hidup
kebarat-baratan.
Selain itu saat ini masyarakat
sedang mengalami serbuan yang hebat dari berbagai produk pornografi berupa
tabloid, majalah, buku bacaan di media cetak, televisi, radio, dan terutama
adalah peredaran bebas VCD. Baik yang datang dari luar negeri maupun yang diproduksi
sendiri. Walaupun media pernografi bukan barang baru bagi Indonesia, namun
tidak pernah dalam skala seluas sekarang. Bahkan beberapa orang asing
menganggap Indonesia sebagai ”surga pornografi” karena sangat mudahnya mendapat
produk-produk pornografi dan harganya pun murah. Dan contoh lain misal
kita berjalan-jalan di mall atau di tempat publik sangat mudah
menemui wanita Indonesia yang berpakaian serba minim dan mengumbar aurat.
Dimana budaya itu sangat bertentangan dengan dengan norma yang ada di Indonesia.
Belum lagi maraknya kehidupan free sexdi kalangan remaja masa kini.
Terbukti dengan adanya video porno yang pemerannya adalah orang-orang
Indonesia.
Di sini pemerintah dituntut
untuk bersikap aktif tidak masa bodoh melihat perkembangan kehidupan masyarakat
Indonesia. Menghimbau dan kalau perlu melarang berbagai sepak terjang
masyarakat yabg berperilaku yang tidak semestinya. Misalnya ketika Presiden
Susilo Bambang Yudoyono menyarankan agar televisi tidak merayakan goyang erotis
denga puser atau perut kelihatan. Ternyata dampaknya cukup terasa, banyak
televisi yang tidak menayangkan artis yang berpakaian minim.
Nilai Budaya yang mulai memudar
lainnya adalah Budaya tari-tarian. Tari Indonesia sangatlah beraneka ragam,
setiap daerah memiliki ciri tersendiri dalam pembawannya. Beragam jenis gerak
dan gerik telah tercipta dan menjadikan suatu kesatuan seni yang terlihat indah
dan harmonis. Lenggak-lenggok khas wanita Indonesia dan gagah pembawaan penari
laki-laki. Contoh-contoh tarian dari Indonesia adalah tari pendet, tari
ramayana, tari kecak, tari jaipong, tari piring, tari saman dan masih banyak
lagi. Sangat banyak rupa, gerakan dan cara membawakannya. Itulah budaya yang
dapat kita banggakan sebagai warga Indonesia.
Namun tarian yang mereka
ketahui saat ini adalah tari-tari ‘Dance’ yang pembawaanya sangat ‘energic’ dan
gerakannya yang terlihat begitu cepat. Wanita Indonesia digambarkan sebagai
peribadi yang lembut dan penuh dengan kehalusan, akan terlihat kurang baik jika
harus meniru tari-tarian yang dicontohkan orang barat itu. Cobalah untuk
membuat dirimu mencintai tari-tarian tradisional. Jangan lihat dari satu sisi
saja, tapi lihatlah dari berbagai sisi bahwa banyak nilai positif jika kita
lebih memilih dan menyukai tarian dari Indonesia. Jangan takut dianggap sebagai
orang yang tidak ‘Modern’ hanya karena lebih memilih untuk mempertahankan
budaya tari Indonesia. Tapi harusnya orang yang masih mempertahankan budaya
inilah yang dibanggakan. Di zaman sekarang sudah sangat jarang ditemui
anak-anak muda yang ikut berpartisipasi dalam melestarikan budaya. Hanya
beberapa saja, yang masih melestarikannya dan kebanyakan mereka adalah anak
muda yang tinggal di pedesaan.
Permainan Tradisional pun tidak
luput dari dampak globalisasi. Dengan kemajuan teknologi yang modern, anak-anak
lebih senang bermain dengan alat-alat canggih dibandingkan bermain dengan
permainan tradisional atau teman sebayanya. Dampak yang terjadi dari kedekatan
anak-anak terhadap teknologi cukup menjadi masalah yang panjang. Anak-anak yang
sering bergaul dengan alat-alat kesukaanya seperti Laptop, PSP, Robot canggih
dan sebagainya. Akan mempengaruhi Psikologis dalam kehidupannya. Anak ini akan
cenderung tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya, tidak percaya diri dalam
bergaul dengan teman sebaya dan akan mengalami dampak kecanduan jika terlalu
sering menggunakan permainan-permainan canggih tersebut.
Dalam kehidupan sehari-haripun
pengaruh globalisasi sudah cukup terlihat. Budaya gotong-royong antar sesama
rupanya kini mulai memudar. Saat ini kebanyakan orang lebih memilih untuk hidup
secara individual atau hidup masing-masing tanpa memperdulikan orang
terdekatnya disekitarnya. Padahal budaya gotong-royong dalam bermasyarakat
sangat dibutuhkan, selain manfaatnya untuk memperingan melakukan suatu
pekerjaan, juga dapat mempererat tali persaudaraan antar masyarakat.
Jika budaya ini hilang,
bagaimana cara untuk mempererat kesatuan antar sesama. Perselisihan akan sering
terjadi karena keegoisan masing-masing yang lebih mementingkan diri sendiri
tanpa peduli terhadap orang lain. Manusia diciptakan sebagai makhluk
sosial, tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan peran orang lain. Peran
sebagai saudara bersama inilah yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.
b.
Dampak
kebudayaan asing di Indonesia
Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi
terkadang dapat melunturkan jati diri suatu bangsa yang begitu kental dengan
kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang
menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa Indonesia tidak menutup
diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa melunturkan jati
diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat
menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan adab bangsanya.
Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi
(perluasan cara-cara sosial antar benua), ke Indonedia turut mengubah perilaku
dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni
yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat
ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap
kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-baratan (westernisasi).
Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang
terutama remaja Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat
hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya
dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan
metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti
penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain
sebagainya. Ini merupakan ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam beradaptasi
dan menyeleksi pengaruh asing sehingga masih bersikap ‘latah’ terhadap
kebudayaan asing.
Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke
Indonesia, diantaranya adalah budaya barat. Barat, sesuai namanya, merupakan
produk perkembangan di bilangan barat dunia yang menekankan individualitas dan
kebebasan. Sementara Indonesia merupakan bagian bangsa timur yang menghendaki
harmoni, komando, dan kolektivitas. Bangsa Barat yang memberikan pengaruh cukup
membekas adalah Portugis dan Belanda. Terutama Belanda, budaya bangsa-bangsa
ini sebagiannya telah terserap dan masuk ke dalam struktur budaya bangsa
Indonesia.
Sesungguhnya, terdapat sejumlah pengaruh “Barat” yang
hingga kini terus membekas di dalam struktur kebudayaan Indonesia. Utamanya di
dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu komponen
nonmaterial kebudayaan yang punya peran signifikan dalam melestarikan suatu
budaya. Selain pendidikan, mekanisme administratif pemerintahan negara barat
yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Belanda juga punya pengaruh tersendiri
dalam pembentukan sistem sosial (politik) Indonesia. Tidak hanya Negara barat
saja yang mempengaruhi, tetapi negara-negara Timur seperti Cina dan Jepang pun
memberikan derajat pengaruh tertentu bagi perkembangan sistem sosial dan budaya
Indonesia. Jepang tentu saja, memberikan pengaruh , yaitu lewat penjajahan
singkat mereka atas Indonesia. Sementara Cina, yang telah punya hubungan dengan
kepulauan nusantara jauh sebelum Islam menyentuh Indonesia, dan telah membentuk
derajat pengaruh tersendiri.
Sedangkan sekarang ini, kebiasaan-kebiasaan orang
barat yang telah membudaya hampir dapat kita saksikan setiap hari melalui media
elektronik dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-orang barat tersebut yang
sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ketimuran
kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja
yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang barat.Contoh
kebudayaan-kebudayaan barat tersebut dapat kita lihat dari cara mereka
berpakaian dan mode, film, sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang
kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-
lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Dampak
Positif
a. Perubahan
Tata Nilai dan Sikap
dan sikap masyarakat yang semula
irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi
mudah dalam beraktivitas dan
mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat
Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi
alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha
mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak Negatif
a. Pola Hidup
Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat
membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu
masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang
ada.
b. Sikap
Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan
teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang
mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup
Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan
cocok diterapkan di Indonesia. Budayanegatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi
hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu barat
dibandingkan tarian dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya. Hal
ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap sesutu
milik
bangsa.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu
komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti
arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini
menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan
adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak
kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.
Globalisasi memang suatu fenomena yang telah
berlangsung dan tidak mungkin kita hentikan, oleh karena itu kita harus mencari
cara untuk menyikapinya bukan cara untuk menghentikannya. Adapun cara yang
mungkin dapat kita lakukan bersama agar budaya Indonesia tetap terlindungi
sehingga generasi penerus bangsa kelak dapat menikmati indahnya keagungan
budaya Indonesia, diantaranya:
a. Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia,
tidak begitu saja lalu mengadaptasi untuk kemudian digunakan bersama-sama.
b. Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah
internasional untuk menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia.
c. Menyukai dan menggunakan produk-produk asli Indonesia.
d. Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga
Indonesia yang memiliki budaya beragam untuk bersatu melindungi budaya asli
Indonesia agar tidak luntur terbawa arus globalisasi juga tidak hilang karena
diklaim negara lain.
e. Mematenkan setiap budaya Indonesia serta
mempublikasikannya agar tetap terjaga dan menjadikan masyarakat Indonesia
bangga memilikinya.
f. Berpegang teguh pada nilai religius,
spiritualis dan memupuk rasa kebhinekaan agar Indonesia tetap berjaya dengan
budayanya.
Ada juga beberapa cara untuk menyikapi pengaruh globalisasi terhadap
budaya bangsa, antara lain
1.
Memberi pendidikan kebudayaan
2. Jati diri bangsa dan
kepribadian bangsa akan diukur oleh perilaku-perilaku individu dalam
masyarakat. Kita hindari nilai kepribadian yang dapat merusak identitas dan
jati diri bangsa, antara lain sebagai berikut.
Perilaku ketergantungan pada narkoba
ü Perilaku seks bebas
ü Perilaku premanisme
ü Perilaku hedonis
Adapun pendidikan kebangsaan
dapat diberikan melalui:
ü Pembinaan dan pengembangan
Bahasa Indonesia
ü Program muatan lokal
Yang
dimaksud muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media
penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan kebutuhan daerah
harus tetap ada dalam jiwa pemuda. Masuknya pelajaran kesenian daerah dan
lain-lain nya.
2. Pelestarian
budaya bangsa
Keragaman budaya merupakan sesuatu
yang menjadi cir khas nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan apabila ada upaya untuk
meninggalkan ciri khas tersebut tentu akan mendapat penolakan masyarakat. Untuk
itu perlu adanya dukungan terhadap upaya-upaya yang mengarah pada pelestarian
budaya bangsa.
3. Pemberdayaan
organisasi kepemudaan
Generasi muda memiliki potensi
berupa daya serap yang tinggi dan sarat akan kritikan. Generasi muda memiliki
kepentingan yang sangat besar dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Generasi
mudalah yang sangat menentukan kehidupan suatu bangsa,
pada hari ini dan seterus ny.
D.
Mempertahankan Kebudayaan Indonesia
Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, sperti gotong
royong, silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi
keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia
untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri.Tapi karakteristik
masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan
santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak
bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan
penting untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia dalam kehidupan
masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan dari leluluhur merupakan filosofi
hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi. Nilai-nilai budaya
tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap tertutup terhadap
budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia harus
dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas.Berikut ini adalah beberapa
cara mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan
asing yang bersifat negatif :
a. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal
semangat mencintai produk dan kebudayaan dalam negeri.
b. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dengan sebaik- baiknya.
c. Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke
Indonesia.
d. Memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar
tidak luntur.
Dengan begitu masayarakat dapat bertindak bijaksana
dalam menentukan sikap agar jatidiri serta kepribadian bangsa tidak luntur
karena adanya budaya asing yang masuk ke nrgara Indonesia khususnya.
PENUTUPU
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Globalisasi merupakan suatu
gejala wajar yang pasti akan di alami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada
masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat moderen, maupun
masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya. Dalam era global, suatu masyarakat
atau negara tidak mungkin dapat mengindar diri terhadap globalisasi. Jika suatu
masyarakat atau negara menutup dirii terhadap globalisasi maka masyarakat atau
negara tersebut akan tertinggal oleh jaman dan dapat dikatakan masyarakat atau
negara tersebut tidak akan maju karena keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak
globalisasi sendiri ada yang positif dan ada yang negatif. Salah satu contoh
dampak globalisasi positif jika Dilihat dari globalisasi di bidang sosial
adalah para generasi muda mampu mendapatkan sarana-sarana yang memungkinkan
mereka memperoleh informasi dan berhubungan dengan lebih efisien dengan
jangkauan yang lebih luas. Adapun dampak negatifnya adalah bahwa generasi muda
yang tidak siap akan adanya informasi dengan sumber daya yang rendah hanya akan
meniru hal-hal yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk kekerasan, tawuran,
melukis di tembok-tembok, dan lain-lain.
B. Saran
Sebagai generasi
yang pandai, harusnya kita mampu dan siap untuk menghadapi pengaruh
globalisasi. Pengaruh negatif atau positif itu tergantung individu yang
mengartikan sendiri. Sebagai pribadi yang unggul dan cerdas pasti akan tahu apa
yang akan dilakukan dengan memanfaatkan globalisasi ini. Karena banyak juga yang di dapat dari
globalisasi jika kita mampu memanfaatkannya dengan baik, hasil yang kita dapatkan akan baik juga. Begitupun
sebaliknya, jika kita memanfaatkan dengan tidak baik, hasil yang di dapat juga
tidak akan baik.
Apapun boleh kita manfaatkan selama
berpengaruh baik terhadap diri kita, orang lain, bangsa, dan tentunya juga
Negara. Apalagi untuk memajukan budaya bangsa, itu merupakan suatu tindakan
yang mulia dan sangat berjasa untuk sebuah negara.
DAFTAR PUSTAKA
Julian. 2012. Dampak
Globalisasi Terhadap Budaya Lokal dan Perilaku Masyarakat. http://julianproject99.blogspot.com/. Akses Januari 2014
Setia Putri, Larasati. 2012. Pengaruh
Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia. http://www.gunadarma.ac.id/. Akses Januari 2014
Sagita, Risma. 2012. Pengaruh
Globalisasi Terhadap Nilai Budaya Indonesia. http://sosbud.kompasiana.com/. Akses Januari 2014
https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
Komentar
Posting Komentar